Senin, 07 Maret 2011

Mama, adik sakit perut...

"Huhuhu..."

Eh, kenapa nih adik menangis? Ohlala... Sakit perut, katanya. Di sebelah mana, Nak, yang terasa sakit? Sang mama mulai bingung. Berbahaya,tidak? Kalau kata orangtua jaman dulu itu cuma masuk angin saja. Diberi minyak kayu putih juga sembuh. Seperti apa sih sakit perut yang menunjukkan tanda bahaya? Adakah obat yang paling mujarab? Kenapa sih bisa sakit perut? Apa gara-gara tadi makan bakso pakai sambal? Apa ya yang harus mama lakukan?

Saluran Cerna si Upik dan Buyung
Mama, Papa, saluran cerna si upik dan buyung, pada masa balita sudah memiliki kemampuan yang sama dengan saluran cerna orang dewasa. Perhatian khusus dan perbedaan nyata terutama pada masa bayi baru lahir, hingga si kecil berusia 6 bulan, di saat terdapat perkembangan dan penyempurnaan fungsi-fungsi saluran pencernaan untuk membantu penyerapan zat nutrisi yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang.

Sakit perut pada anak
Aduh, aduh, ternyata setelah berkonsultasi dengan dokter (adik dibawa ke dokter ya, supaya bisa diperiksa. Kalau cuma lewat telepon kan repot juga, dokter soalnya bukan dukun yang bisa memeriksa dari jauh lewat suara saja ;)), rupanya keluhan sakit perut pada anak itu memang sering ditemui di klinik anak. Penyebabnya bermacam-macam, dan gejalanya tidak selalu khas, namun demikian, dokter di seluruh dunia berupaya mengkaji selalu agar dapat mengetahui apa gerangan yang menyebabkan si kecil mengalami nyeri perut, berdasarkan 3 pilar utama:
1. Wawancara medis
2. Pemeriksaan fisik anak
3. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan, misalnya pemeriksaan laboratorium, ronsen, ultrasonografi (usg), dan pemeriksaan lanjutan lainnya sesuai dengan kebutuhan

Penyebab sakit perut bermacam-macam. Namun secara garis besar, dokter akan mencari tanda apakah nyeri perut disertai dengan adanya kelainan saluran cerna (kelainan organik) atau nyeri perut yang tidak berhubungan dengan kelainan saluran cerna (kelainan fungsional). Karena begitu banyaknya penyebab nyeri perut pada anak, maka dokter seringkali memerlukan data laporan penelitian epidemiologi. Sebagai contoh, dilaporkan bahwa kelainan organik sebagai penyebab nyeri perut menempati sekitar 30% total kasus. Kelainan saluran cerna dan saluran kemih merupakan kasus tersering di dalamnya. Sedangkan pada kasus nyeri perut fungsional, merupakan kasus yang paling sering ditemui,namun penyebabnya belum diketahui secara pasti.

Apa tanda bahaya dari nyeri perut?
Dokter memperhatikan beberapa tanda bahaya sehubungan dengan keluhan nyeri perut bila pada wawancara ditemukan bahwa sumber nyeri perut terletak jauh dari pusar, dan dapat ditenukan dengan jelas. Nyeri perut juga perlu diwaspadai bila disertai dengan perubahan pola buang air besar (diare, sembelit), muntah, nyeri muncul secara mendadak dan menetap selama beberapa menit atau berhari-hari, terdapat nyeri yang berat hingga anak terbangun dari tidurnya, anak merasakan nyeri yang menjalar, atau bila terdapat perdarahan dari anus. Nyeri perut juga dapat menyertai kasus infeksi saluran kemih yang ditandai dengan nyeri, buang air kecil sedikit-sedikit dan sering. Beberapa pemeriksaan fisik yang mendukung perlunya tindakan lebih lanjut pada kasus nyeri perut yaitu bila ditemukan anak tampak sakit, pertumbuhan terhambat (berat badan, tinggi badan yang tidak sesuai untuk usia dan jenis kelaminnya, berat badan menurun, perut membesar, dan terdapat pembesaran organ-organ tubuh seperti hati dan limpa.

Sakit perut fungsional seringkali ditandai dengan nyeri yang tidak bertambah, rasa sakit tidak timbul pada malam hari, anak mempunyai masalah di sekolah, terdapat keluhan yang sama di keluarga, atau adanya stres dan emosi di keluarga.

Ingin tahu pasti penyebabnya, Dok...
Pada kasus-kasus tertentu saja akan dilakukan pemeriksaan menyeluruh, misalnya, pemeriksaan endoskopi untuk memastikan adakah peran faktor organik seperti esofagitis, gastritis, duodenitis, atau ulkus peptikum. Beberapa pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan enzim atau pemeriksaan dengan USG dapat mengetahui adanya kelainan pada pankreas, hati, maupun kandung empedu. Dokter juga mungkin memerlukan pemeriksaan tinja untuk mengetahui adanya infeksi bakteri, parasit, atau gangguan penyerapan karbohidrat. Bila pengobatan telah diberikan dan tidak berespon dengan baik, pemeriksaan lanjutan radiologis lainnya dan kolonoskopi dapat dikerjakan. Pemeriksaan urin diperlukan untuk menyingkirkan adanya infeksi saluran kemih yang juga dapat menunjukkan gejala berupa nyeri perut.

Obat apa yang akan diberikan untuk anak dengan nyeri perut?
Tunggu update berikutnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar